Anak pemalu agar lebih mudah berteman - Setiap anak tentu memiliki sifat yang berbeda antara satu dengan yang lain, seperti ada yang periang, agresif, mudah bergaul, pendiam ataupun pemalu.
Dari sifat-sifat yang ada tersebut, anak yang memiliki sifat pemalu biasanya sulit ketika akan berbicara dengan anak lain, atau akan terus menundukkan kepala saat diperkenalkan dengan orang baru. Ketertutupan anak yang memiliki sifat pemalu akan menghalanginya untuk bersosialisasi. Anak pemalu biasanya akan membatasi interaksi terhadap orang lain, tidak mampu mengatasi risiko sosial dan hasilnya mereka tidak memiliki kepercayaan diri dalam kehidupan sosial.
Dari sifat-sifat yang ada tersebut, anak yang memiliki sifat pemalu biasanya sulit ketika akan berbicara dengan anak lain, atau akan terus menundukkan kepala saat diperkenalkan dengan orang baru. Ketertutupan anak yang memiliki sifat pemalu akan menghalanginya untuk bersosialisasi. Anak pemalu biasanya akan membatasi interaksi terhadap orang lain, tidak mampu mengatasi risiko sosial dan hasilnya mereka tidak memiliki kepercayaan diri dalam kehidupan sosial.
Seperti dilansir Galtime, berikut merupakan cara yang dapat dilakukan untuk dapat membantu anak yang memiliki sifat pemalu agar merasa lebih nyaman dalam bersosialisasi dengan meningkatkan dan mempraktikkan keterampilan kompetensi sosial.
Melatih Kontak Mata
Ketika berbicara dengan anak katakan kepadanya, "Tatap mataku" atau "Lihat aku". Dengan kesadaran untuk menguatkan kemampuannya dan menerapkan metode ini secara teratur, anak akan terbiasa melakukan kontak mata dalam berbicara.
Tip: Jika anak takut untuk memandang langsung mata lawan bicaranya, katakan padanya untuk melihat batang hidung pembicara. Dengan sedikit latihan, anak biasanya tidak lagi membutuhkan teknik ini dan akan lebih berani untuk memandang mata lawan bicaranya.
Ajarkan Percakapan Pembuka dan Penutup
Buatlah sebuah daftar bersama anak tentang kalimat pembuka percakapan sehari-hari yang dapat ia gunakan saat berkomunikasi. Misalnya, apa yang dapat ia katakan dengan orang yang sudah ia kenal, orang dewasa yang belum pernah ia temui, teman yang sudah lama tidak bertemu, murid baru di sekolah atau teman bermain bersama di sekitar rumah. Kemudian latih percakapan yang dibuat secara bergantian, sampai anak merasa nyaman untuk melakukannya sendiri.
Tip: Mempraktekkan kemampuan percakapan melalui telepon jauh lebih aman bagi anak-anak pemalu dari pada bertatap muka.
Melatih Interaksi Sosial
Persiapkan anak untuk acara sosial yang akan dihadiri dengan menjelaskan bagaimana settingnya, apa yang diharapkan dan siapa saja yang hadir. Kemudian bantu ia untuk mempraktikkan bagaimana bila bertemu dengan orang lain, table manners, kemampuan percakapan dasar dan bahkan bagaimana mengatakan selamat tinggal dengan baik.
Praktekkan dengan Teman yang Lebih Muda
Philip Zimbardo, seorang terapis, menyarankan untuk mengajak anak bermain dengan teman atau saudara yang lebih muda untuk beberapa waktu. Bagi remaja, cobalah menjadi pengasuh bayi atau anak kecil di rumah tetangga atau saudara. Cara ini baik bagi anak untuk mempraktekkan kemampuan bersosialisasi (memulai pembicaraan, menggunakan kontak mata) jika ia malu mencobanya dengan teman sebayanya.
Atur Kesempatan Bermain Berdua
Dr. Fred Frankel, seorang Psikolog dan pengembang UCLA Social Skills Training Program menyarankan kesempatan bermain berdua dengan teman merupakan cara terbaik untuk meningkatkan kepercayaan diri sosial pada anak. Anak dapat mengundang seorang temannya untuk berkunjung dan bermain agar mereka bisa lebih saling mengenal dan melatih kemampuan menjalin pertemanan. Sediakan makanan ringan dan jaga agar kegiatan ini tidak terganggu oleh kakak/adiknya dan TV.
No comments:
Post a Comment